Hi guys, sebelumnya terimskasih ya udah setia ngikutin
artikel-artikel di blog ini, tanpa kalian blog ini tidak akan berarti apa-apa. Semangat
kalian untuk terus menyerap informasi dan share tentang berbagai hal di penjuru
dunia menjadi motivasi bagi admin untuk mengembangkan Top Secret Abis… :D
Baiklah…topic kali ini akan membahas berkaitan tentang aliran
beladiri kungfu Wing Chun yang sangat terkenal di negeri tirai bambu. Dan dalam
artikel ini juga berhubungan dengan peranan penting wanita-wanita hebat loh… :)
Bagi yang pernah nonton film IP man 1 & 2 (aktor: Donny
Yen) mungkin sudah tidak asing mendengar aliran kungfu Wing Chun, bagi yang belum admin akan berbagi mengenai
sejarah terciptanya, filosofi, hingga konsep dasarnya… kayaknya yang doyan
beladiri pasti seneng banget nih… tapi jangan berantem sembarangan ya guys…manfaatkan
beladiri untuk membela orang-orang yang kita cintai dan yang patut dilindungi…
cie cie.. kayak Batman aja… :D
Wing Chun terbentuk kira-kira 275 tahun yang lalu pada era dinasti
Ching berkuasa di daratan China. Pemerintahan dinasti Ching berasal dari
orang-orang Manchuria (China Utara/Mongolia) yang berhasil menaklukkan sebagian
besar daratan China dari dinasti sebelumnya yaitu dinasti Han.
Pada era dinasti
Han pusat beladiri yang paling terkenal berasal dari Kuil Shaolin, dan pada era
dinasti Ching orang-orang Manchuria melarang rakyatnya untuk berlatih beladiri
(kecuali militer), khususnya di kuil Shaolin karena dikhawatirkan akan
menimbulkan pemberontakan yang dapat berakibat fatal bagi pemerintahan orang-orang
Manchuria. Akibatnya kuil Shaolin di tutup kecuali hanya untuk keperluan
peribadatan saja. Semua orang yang ketahuan berlatih beladiri ditangkap dan
tidak segan-segan di eksekusi di depan umum.
Menyikapi hal tersebut para penerus dinasti Han khususnya
para ahli beladiri dari Shaolin mengadakan pertemuan rahasia yang di pelopori
oleh 5 orang pendekar tangguh. Dan untuk mengantisipasi aturan dari kerajaan,
mereka berusaha merancang sebuah aliran beladiri baru yang tidak butuh waktu
lama untuk menguasainya.
Sekedar informasi, untuk menguasai aliran-aliran beladiri
klasik dari Shaolin seperti kungfu-kungfu hewan dan lain-lainnya dibutuhkan
waktu 15 hingga 20 tahun pembelajaran bagi seorang pendekar untuk menguasainya.
Oleh karena itu mereka merancang suatu aliran beladiri yang lebih efektif dan
efisien yang bisa dikuasai dalam waktu relatif singkat hanya 3 – 5 tahun saja dengan
pertimbangan :
1.
Dikarenakan
parajurit Manchuria juga menguasai banyak aliran kungfu klasik, maka aliran
baru ini harus bisa menetralkan aliran kungfu lama tersebut dan melumpuhkannya.
2.
Dalam
segi kekuatan fisik dan power individu, prajurit Manchuria di pastikan lebih
unggul di karenakan telah terasah dalam latihan puluhan tahun. Oleh karena itu
aliran baru ini harus bisa lebih unggul tanpa harus mengedapankan kekuatan
fisik dan power semata.
Berbekal dari penggabungan dan pengeditan tehnik-tehnik dasar
dan pengembangan dari masing-masing aliran kelima pendekar Shaolin tersebut,
maka diciptakanlah aliran kungfu baru yang memiliki prinsip-prinsip dasar (Konsep Dasar) yaitu:
1. Gaya
bertarung yang lebih simple (tidak terlalu banyak gerakan dan kembangan)
2.
Pergerakan
yang lebih simple dan efisien
3.
Mengutamakan
perlindungan garis tengah tubuh dalam bertahan
4.
Jangan
melawan kekuatan dengan kekuatan (Force againts force)
Prinsip inilah yang menjadi prinsip dasar aliran kungfu Wing
Chun yang berkembang hingga saat ini.
Namun sayang sebelum aliran ini diajarkan secara konsisten
kepada para murid yang lain, seorang penghianat dari dalam kuil melaporkan “kegiatan
rahasia” para pendekar utama ini kepada pemerintah. Alhasil dengan kekuatan
militernya para prajurit Manchuria menyerang habis-habisan kuil Shaolin bahkan
hingga dibakar dan diratakan dengan tanah.
Tidak banyak yang selamat dari insiden tersebut, dan salah
satu dari kelima pendekar pencipta “aliran baru” yang berhasil menyelamatkan
diri adalah seorang pendekar wanita Sil Lum nun bernama Ng Mui.
Dalam pengembaraannya Ng Mui mewariskan tehnik beladiri
aliran baru tersebut kepada seorang anak gadis yatim piatu yang bernama Yim Wing Chun .
Dari Yim Wing Chun
lah beladiri ini mulai dikenal sehingga namanya diabadikan menjadi nama dari
aliran baru ini. Yim Wing Chun akhirnya mengajarkan beladiri ini kepada suaminya
Leung Bok Cho, juga seorang ahli beladiri yang akhirnya mengembangkan Wing Chun
menjadi salah satu aliran kungfu yang layak diperhitungkan di daratan Tiongkok.
Filosofi
Dalam setiap aliran beladiri memiliki filosofi masing-masing
yang juga dijadikan dasar pemikiran dalam kultur budaya dan prikehidupan masyarakat.
Oleh karena itulah para ahli beladiri selain handal dalam pertarungan juga
dihormati karena sikap-sikap mereka yang menjunjung tinggi nilai filosofi dari
aliran beladiri yang mereka anut dan menjadikan mereka sebagai tokoh yang
disegani dalam suatu komunitas ato masyarakat umum.
Filosofi yang
mendasari Wing Chun adalah:
Untuk mengambil kendali
dari hidup kita dan membuat keputusan yang tepat untuk
kita.
Wing Chun adalah benar-benar
sebuah seni bela diri tempur, tetapi juga jauh lebih praktis dan efisien, sehingga korelasinya dalam kehidupan
adalah pola pikir manusia yang rumit harus segera di sederhanakan dalam
mengambil keputusan atau tindakan.
Para praktisi (pendekar) Wing Chun diharapkan dapat
memanfaatkan waktu yang singkat untuk memenangkan pertempuran dalam hidup mereka, artinya dalam
kehidupan diajarkan untuk tidak membuang waktu percuma seperti halnya dalam
bertarung, secepat mungkin musuh harus tumbang
dengan serangan yang efisien.
Hal ini penting, karena
untuk menggunakan konsep yang sama dengan prinsip yang digunakan dalam pertempuran akan dapat meningkatkan kemampuan
lainnya bidang kehidupan kita. Setiap prinsip pertempuran
juga bisa diartikan secara filosofis.
Para pendiri Wing Chun juga percaya bahwa praktek Wing Chun dan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan filosofi harus
menjadi katalisator untuk menempatkan
setiap praktisi di kursi pengemudi hidupnya.
Pengembangan kemampuan pertempuran besar harus memberikan dampak pada masing-masing dari kita yaitu kemampuan untuk
bersikap baik, penuh kasih, dan
mencintai dengan mengatasi ketakutan yang sering menampakkan
diri sebagai kemarahan dan kebencian.
Para prajurit yang benar-benar kompeten tidak akan pernah sombong.
Orang yang benar-benar aman, bebas dari kebutuhan untuk mengesankan
orang lain dengan kecakapan fisik
nya, dan bebas dari
kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Dia bisa
memahami, menerima, pendapat dan kondisi orang lain tanpa takut
dirinya dianggap lemah hanya karena berbuat baik.
Alasan di balik filosofi
adalah untuk membantu kita masing-masing memanfaatkan
kekuatan batin yang kita semua miliki, dan membantu kita untuk mengambil kendali dan tanggung jawab untuk hidup kita sendiri.
Aliran ini dirancang untuk membantu kita mengenali bagaimana menggunakan energi positif dalam mencapai tujuan yang bersifat positif jauh lebih kuat
daripada pikiran negatif dan perbuatan
yang negatif.
Musuh kita adalah diri
kita sendiri, bila kita sering melihat ke dalam
diri kita sendiri dan
mampu mengatasi setan kita sendiri yang kerap menimbulkan rasa takut dan
ketidakamanan dalam hati, maka kita akan menemukan jalan menuju kehidupan yang
lebih bahagia.
Tidak peduli berapa
banyak orang yang bisa mengalahkan kita
dalam pertempuran,
kita akan menemukan kebahagiaan abadi tanpa membawa kerugian kepada orang lain.
Keterampilan pertempuran
yang kompeten adalah penting, tetapi harus digunakan hanya untuk melindungi
diri sendiri atau orang yang kita cintai di saat
bahaya mengancam.
So… menarik kan sobat? Apa langsung mau
cari perguruan Wing Chun setelah tahu sejarah, konsep, dan filosofinya? … admin
mau ahhhh…yang males ke perguruan resmi bisa juga ke link narasumber dibawah utnuk belajar Wing Chun secara online..asyik kan?? lumayan juga.. badan jadi sehat jiwapun kuat…hehehe… see at the
next post guys… :D
bagus.. thanks ya infonya.. ;)
BalasHapus